Pengantar:


Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Karya ini lahir tentu saja melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba menerjemahkan untaian syair, demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan pengumpulan karyasemacam ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.

Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan.......

Minggu, 31 Oktober 2010

MEMAHAMI MAKNA KEHIDUPAN LEWAT TEMBANG MOCOPAT

Pengantar:
Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Merupakan kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba mendapatkani untaian syair, menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia demi memudahkan memahami maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa untuk mengenalkan dunia kesastraan jawa.

Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi bacaan yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan.......


KIDUNG PANGURIPAN
SEBUAH RENUNGAN YANG MENDALAM AKAN KEHIDUPAN
Oleh: Mas Karso lan Om Emdi, Wong Pinggiran Alas Roban

Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan

MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung

Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan

Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang

Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga

Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga

MACAPAT II


Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara

Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk

Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti

Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti

Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun

Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin

Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge

Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga


MIJIL

Jroning peteng sangkaning dumadi
Porang jabang bayi kersane gusti mijil
Sinebut mijil metu ugo lahir
Mijil dalane jalu dalane estri
Mijil ngunduh woh pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bum
Dados bayi wading ati
Bapa biyung mbopong asih
Bapa biyung ngudang ring wengi

Terjemah:
Dari gelap asalnya hidup manusia
Kelahiran bayi kehendak yang Kuasa
Dinamakan Mijil artinya lahir
Lahir bisa laki-laki, bisa juga perempuan
Lahir karena buah perbuatan
Lahir bayi menangis,sebagai tanda kehidupan di alam nyata
Jadi bayi tambatan hati
Bapak Ibu merawat penuh kasih sayang
Bapak Ipu memanjakan siang malam

Mijil=Lahir

MASKUMAMBANG

Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang

Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan

KINANTI

Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi

Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi

Kinanthi:Dituntun, digandeng


SINOM

Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon

Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja

Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong

DHANDANGGULO

Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka

Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka

Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis

ASMARADANA

Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja

Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa

Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)

GAMBUH

Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh

Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!

Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh

DURMA

Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena

Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya

PANGKUR

Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur

Terjemah:

Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah

Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur

MEGATRUH

Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh
Wit bondo uwoh dosa tan wanuh
Wis lali crita nabi Nuh
Urip tan mampu ngudar kawruh
Urip ngumbar uyuh
Dupi eling raring puspita megatruh
Jroning Mijil tumekeng sinom pupuh
Alam batin mangsih mungsuh
Alam padang tan ngangsu kawruh
Yen wus tumekeng raga pegatan ruh
Raga sukma dumunung ora weruh
Gara-gara tan esti gusti paring dawuh

Terjemah:
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu
Dunia materi berbuah dosa, tak mengerti
Tak ingat cerita nabi Nuh
Hidup tak mampu memahami baik dan buruk
Hidup hanya kencing di sembarang tempat

Ketika ingat menjelang ajal
Saat lahir dan hidup dalam dunia remaja
Dalam jiwa bertemu musuh
Dalam kehidupan tidak menimba pengetahuan
Jika sukma dan raga berpisah
Tak tahu kemana sukma pergi dan kemana raga berada
Akibat tak pernah memperhatikan perintah Tuhan

Megatruh: Megat ruh, Memisah ruh dari raga

POCUNG

Ana surya suntrut medal saking timur
Ono mego takon padange wurung
Ana gelo gelane Bapa Biyung
Ana pitakon mlayu sakulon gunung
Kang nunggoni deleg-deleg bingung
Raga katata ngalor mujur
Jroning peteng sepi samun
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan weruh sukmo dumunung
Pucung werdine gempita agung
Pucung pocong werdine ayun

Terjemah:

Ada mentari bersinar kelabu dari timur
Ada mega bertanya:”mengapa surya tak jadi bersinar?”
Ada yang merasa kecewa, kecewanya Bapak dan Ibu
Ada kata tanya berlari ke sebelah baratnya gunung
Yang menunggu ibarat arca orang bingung
Saat raga dihadapkan membujur ke arah utara
Dalam gelap gulita dan sunyi
Memikul beban dosa seberat gunung
Tak tahu sukma bersemayam dimana?
Pocung artinya kematian yang menjadi rahasia Alam Raya
Pocung artinya batas akhir kehidupan manusia

Pocung: Orang mati dikafani(dipocong)

WIRANGRONG

Laku ngancani dino wus putus layon
Sambat sapa yen wus manjing ngerong
Mlarat sugih Pangkat tumekeng garong
Nora mandang drajating uwong
Tiba wurung kadung kapetak ngerong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar dikiro keprabon
Jagat gumelar kebak lakon
Jagat gumelar kersane Hyang Manon

Terjemah:
Jalan berteman hari, terputus kematian
Mau minta tolong siap kalau sudah dikuburkan
Dari yang melarat, yang kaya, yang berpangkat sampai perompak
Tak memandang derajad manusia
Mau menyesal tetapi terlanjur sudah dikubur
Alam raya penuh rahasia dan pertanyaan
Alam raya penuh sejarah/cerita
Alam raya kehendak Yang Maha Kuasa

PUNGKASAN

Mangkono werdine macopat
Gyo ngerti mring anane sifat
Sifat lahir sifat urip sifat wafat
Yen wus manuh pepesten jagat
Langit peteng padang sumilak
Ing tawang obyor lintang katah
Yen ati mampu natah manah
Kadya kang ginurit wursito wara
Jroning tembang dolanan

Terjemah:
Itu cerita tentang arti tembang Mocopat
Segera belajar untuk tahu tentang sifat hidup
Yakni: sefat lahir, sifat hidup, sifat mati
Agar memahami kepastian alam
Ibarat, Langitnya gelap, namun terang benderang
di angkasa bertaburan bintang bersinar
Jika hati mampu mengukir rasa
Seperti sastra indah, puisi kitab suci
Dalam tembang dalam permainan

Terang bintang di angkasa memandang
Sorot terang ibarat siang hari
Hidup tak lama, lalu mengapa banyak rugi?
Tak mampu menjaga jiwa dan raga
Jika tak mau menuntut ilmu


LIR-ILIR

Lir ilir-lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar

Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro dodotiro
Kumitir bedahing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore

Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Yo surak o surak hore

Gumebyar lintang nglaras ing tawang
Cemlorot wulan padang pindo yayah rina
Urip tan suwe, katah tunanipun
Raga sukmo ngrekso tan mampu

Terjemah:
Angin semilir terasa nyaman
Tanaman sudah mulai tumbuh
Subur rindang daun berwarna hijau
Dikira sepasang penganting baru

Anak-anak Penggembala
Panjatkan belimbing itu
Meski licin tetap memanjat
Untuk memncuci ingus hidungmu

Ingus-ingus di hidungmu
Selalu basah dan mengalir di ujung hidung
Bersihkan dan buanglah
Untuk hadir, menghadap nanti sore

Selagi rembulan bersinar terangnya
Selagi pelangi melingkari rembulan
Semangatlah, semangatlah

JAMAN EDAN

Tawang gumelar agung
Semilir samirana tan ana rerindu
Ati nglambrang ketangsang tanpa ruh
Legeg-legeg amarikelu sedeku
Mejo kursi siji kendi ora kebak toga kancaku
Nyawang sangga wang langit tawang biru

Ndudut ati sumedat dada puluhan yuta utangku
Waspa ndadidir lekuking irung
Anak wis umur sekolah wurung
Dolan playon turut lurung
Aduh biyung

Duh gusti ingkang moho agung kumecap lati tumekeng dada ngilu
Apa iki jaman edan temurun?

Ewuh ayo pambudi laku
Ana kudu ngedan tiru-tiru
Elu-elu melu ngatut lakune nafsu
Oh……ragaku
Oh........ nyawaku
Melas iro lumaku

Landunge nafas sukmaku
Nyiram adem mring karep kesusu
Eling welinge bapa biyung
Eling marang Hyang wiku
Begjane kang lali mangsih-kesiku
Luwih begja eling waspada satuhu

Terjemah:
Saat langit menggelar keindahan yang Agung
Angin bercengkerama tak ada yang ganggu
Hati melamun jauh tanpa tujuan
Bagai arca yang diam membisu
Satu meja,satu kursi, sekendi air sebagai temanku
Melamun memandang langit biru

Hati gundah, dada sakit hutang puluhan juta
Air mata mengalir di lekuk hidung
Anak dan berumur tak jadi sekolah

Senin, 14 Juni 2010

MEMAHAMI MAKNA TEMBANG MOCOPAT

Pengantar:
Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Diciptakan melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba membenahi untaian syair, menerjemahkan ulang secara bolak balik (dari bahasa jawa ke Indonesia dan sebaliknya) demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan karya ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.

Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi buku panutan dan kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan.......


KIDUNG PANGURIPAN
SEBUAH RENUNGAN YANG MENDALAM AKAN KEHIDUPAN
Oleh: Mas Karso lan Om Emdi, Wong Pinggiran Alas Roban

Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan

MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung

Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan

Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang

Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga

Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga

MACAPAT II


Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara

Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk

Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti

Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti

Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun

Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin

Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge

Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga


MIJIL

Jroning peteng sangkaning dumadi
Porang jabang bayi kersane gusti mijil
Sinebut mijil metu ugo lahir
Mijil dalane jalu dalane estri
Mijil ngunduh woh pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bum
Dados bayi wading ati
Bapa biyung mbopong asih
Bapa biyung ngudang ring wengi

Terjemah:
Dari gelap asalnya hidup manusia
Kelahiran bayi kehendak yang Kuasa
Dinamakan Mijil artinya lahir
Lahir bisa laki-laki, bisa juga perempuan
Lahir karena buah perbuatan
Lahir bayi menangis,sebagai tanda kehidupan di alam nyata
Jadi bayi tambatan hati
Bapak Ibu merawat penuh kasih sayang
Bapak Ipu memanjakan siang malam

Mijil=Lahir

MASKUMAMBANG

Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang

Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan

KINANTI

Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi

Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi

Kinanthi:Dituntun, digandeng


SINOM

Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon

Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja

Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong

DHANDANGGULO

Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka

Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka

Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis

ASMARADANA

Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja

Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa

Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)

GAMBUH

Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh

Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!

Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh

DURMA

Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena

Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya

PANGKUR

Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur

Terjemah:

Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah

Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur

MEGATRUH

Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh
Wit bondo uwoh dosa tan wanuh
Wis lali crita nabi Nuh
Urip tan mampu ngudar kawruh
Urip ngumbar uyuh
Dupi eling raring puspita megatruh
Jroning Mijil tumekeng sinom pupuh
Alam batin mangsih mungsuh
Alam padang tan ngangsu kawruh
Yen wus tumekeng raga pegatan ruh
Raga sukma dumunung ora weruh
Gara-gara tan esti gusti paring dawuh

Terjemah:
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu
Dunia materi berbuah dosa, tak mengerti
Tak ingat cerita nabi Nuh
Hidup tak mampu memahami baik dan buruk
Hidup hanya kencing di sembarang tempat

Ketika ingat menjelang ajal
Saat lahir dan hidup dalam dunia remaja
Dalam jiwa bertemu musuh
Dalam kehidupan tidak menimba pengetahuan
Jika sukma dan raga berpisah
Tak tahu kemana sukma pergi dan kemana raga berada
Akibat tak pernah memperhatikan perintah Tuhan

Megatruh: Megat ruh, Memisah ruh dari raga

POCUNG

Ana surya suntrut medal saking timur
Ono mego takon padange wurung
Ana gelo gelane Bapa Biyung
Ana pitakon mlayu sakulon gunung
Kang nunggoni deleg-deleg bingung
Raga katata ngalor mujur
Jroning peteng sepi samun
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan weruh sukmo dumunung
Pucung werdine gempita agung
Pucung pocong werdine ayun

Terjemah:

Ada mentari bersinar kelabu dari timur
Ada mega bertanya:”mengapa surya tak jadi bersinar?”
Ada yang merasa kecewa, kecewanya Bapak dan Ibu
Ada kata tanya berlari ke sebelah baratnya gunung
Yang menunggu ibarat arca orang bingung
Saat raga dihadapkan membujur ke arah utara
Dalam gelap gulita dan sunyi
Memikul beban dosa seberat gunung
Tak tahu sukma bersemayam dimana?
Pocung artinya kematian yang menjadi rahasia Alam Raya
Pocung artinya batas akhir kehidupan manusia

Pocung: Orang mati dikafani(dipocong)

WIRANGRONG

Laku ngancani dino wus putus layon
Sambat sapa yen wus manjing ngerong
Mlarat sugih Pangkat tumekeng garong
Nora mandang drajating uwong
Tiba wurung kadung kapetak ngerong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar dikiro keprabon
Jagat gumelar kebak lakon
Jagat gumelar kersane Hyang Manon

Terjemah:
Jalan berteman hari, terputus kematian
Mau minta tolong siap kalau sudah dikuburkan
Dari yang melarat, yang kaya, yang berpangkat sampai perompak
Tak memandang derajad manusia
Mau menyesal tetapi terlanjur sudah dikubur
Alam raya penuh rahasia dan pertanyaan
Alam raya penuh sejarah/cerita
Alam raya kehendak Yang Maha Kuasa

PUNGKASAN

Mangkono werdine macopat
Gyo ngerti mring anane sifat
Sifat lahir sifat urip sifat wafat
Yen wus manuh pepesten jagat
Langit peteng padang sumilak
Ing tawang obyor lintang katah
Yen ati mampu natah manah
Kadya kang ginurit wursito wara
Jroning tembang dolanan

Terjemah:
Itu cerita tentang arti tembang Mocopat
Segera belajar untuk tahu tentang sifat hidup
Yakni: sefat lahir, sifat hidup, sifat mati
Agar memahami kepastian alam
Ibarat, Langitnya gelap, namun terang benderang
di angkasa bertaburan bintang bersinar
Jika hati mampu mengukir rasa
Seperti sastra indah, puisi kitab suci
Dalam tembang dalam permainan

Terang bintang di angkasa memandang
Sorot terang ibarat siang hari
Hidup tak lama, lalu mengapa banyak rugi?
Tak mampu menjaga jiwa dan raga
Jika tak mau menuntut ilmu


LIR-ILIR

Lir ilir-lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar

Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro dodotiro
Kumitir bedahing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore

Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Yo surak o surak hore

Gumebyar lintang nglaras ing tawang
Cemlorot wulan padang pindo yayah rina
Urip tan suwe, katah tunanipun
Raga sukmo ngrekso tan mampu

Terjemah:
Angin semilir terasa nyaman
Tanaman sudah mulai tumbuh
Subur rindang daun berwarna hijau
Dikira sepasang penganting baru

Anak-anak Penggembala
Panjatkan belimbing itu
Meski licin tetap memanjat
Untuk memncuci ingus hidungmu

Ingus-ingus di hidungmu
Selalu basah dan mengalir di ujung hidung
Bersihkan dan buanglah
Untuk hadir, menghadap nanti sore

Selagi rembulan bersinar terangnya
Selagi pelangi melingkari rembulan
Semangatlah, semangatlah

JAMAN EDAN

Tawang gumelar agung
Semilir samirana tan ana rerindu
Ati nglambrang ketangsang tanpa ruh
Legeg-legeg amarikelu sedeku
Mejo kursi siji kendi ora kebak toga kancaku
Nyawang sangga wang langit tawang biru

Ndudut ati sumedat dada puluhan yuta utangku
Waspa ndadidir lekuking irung
Anak wis umur sekolah wurung
Dolan playon turut lurung
Aduh biyung

Duh gusti ingkang moho agung kumecap lati tumekeng dada ngilu
Apa iki jaman edan temurun?

Ewuh ayo pambudi laku
Ana kudu ngedan tiru-tiru
Elu-elu melu ngatut lakune nafsu
Oh……ragaku
Oh........ nyawaku
Melas iro lumaku

Landunge nafas sukmaku
Nyiram adem mring karep kesusu
Eling welinge bapa biyung
Eling marang Hyang wiku
Begjane kang lali mangsih-kesiku
Luwih begja eling waspada satuhu

Terjemah:
Saat langit menggelar keindahan yang Agung
Angin bercengkerama tak ada yang ganggu
Hati melamun jauh tanpa tujuan
Bagai arca yang diam membisu
Satu meja,satu kursi, sekendi air sebagai temanku
Melamun memandang langit biru

Hati gundah, dada sakit hutang puluhan juta
Air mata mengalir di lekuk hidung
Anak dan berumur tak jadi sekolah

Jumat, 15 Mei 2009

WERDINE MACAPAT

Pan mangkono werdine macapat
Gya ngerti ananing sifat
Sifat lahir, urip lan wafat
Arsa wanuh pepesten jagat
Pinda langit peteng
Padange mripat
Ing tawang lintang abyor tan pegat
Jroning ati natah amanat
Kang ginurit wursita wara dadi niat
Jroning jeneng tembang macapat
Saka Ha tekan Nga
Sarta
Tembang ilir-ilir mikat
Gawe ati tentrem nikmat


Soca luyu
Ati rengu
Tawang klawu
Kudu nganggo apa ?
Yen ana sing di luru ?
Kepriye kudune ?
Yen ora genah ?

SIFAT NAMA TEMBANG - TEMBANG MOCOPAT

1. Mijil dalam pupuh dandanggula :

Ponang jabang nembe mijil puniki
Gawe kesengsem ingkang nyawang
Gemlethak penak sarene
Najan dalu wus larut
Katon ayem ngrerujit ati
Sarta gegurit manah
Kang pirsa rasane wuyung
Ketaman si tetuka
Dhuh kusuma pujaning wak mami
Mugi gusti paring nugraha

2. Maskumambang dalam pupuh dandanggula :

Datan pupus rawat sang ponang aji
Trenyuh pinda maskumambang
Rinengkuh jiwa ragane
Guyune gawe kepincut
Gawe bingung yen lagi nangis
Rebut ducung prasamnya
ywa glis tetulung
Kusuma papujaning rasa
Aja pijer gawe ribeting ati
Enggal sira menenga

3. Kinanti dalam pupuh dandanggula :

Lakunira dalu dumugeng ratri
Binareng gumelaring tawang
Si ponang pinter lampahe
uga bisa celadu
Pinda guru kang pinter ngaji
Tansah dadi pepujan
Gawe seneng bapa biyung
Ing swasana adat punika
Aywa kongsi tresna ngoncati
Ngati-ati nganthi karsa




4. Sinom dalam pupuh dandanggula :

Putra ingsun pepujaning ati
Sing prasaja aja cidra
Ywa jujur ing margane
Donya kebak reridu
Kudu tabah waspada katah ngelmi
Urip ing marcapada
Sampun katah kang di ugung
Tan kendat nggennya dedonga
Cobaning urip ana ing lakunireki
Doh rubeda lan bebaya

5. Dandanggula :

Pancen ribet yen nandang penggalih
Runtut tansah ndandanggula
Saben rina lan wengine
Mlampah tebih datan lesu
Andika mung anuruti ati
Luwih gampang laku sembrana
Najan margi lunyu
Tundone agawe tuna
Enggala den waspada ngati-ati
Amrih gesang mulya

6. Asmaradana dalam pupuh dandanggula :

Gegulangen kalbunira kaki
Lamun sira nandang asmara
Yen lara suwe marine
Wus kadung tambah bingung
Tresna luntur gegurit ati
Gawe rusak jiwa raga
Lumuntur rusaking kalbu
Gesang ginawe rekasa
Enggal-enggal pepuji mring Hyang Widi
Angruwat rasane driya







7. Gambuh dalam pupuh dandanggula :

Gambuh iku pepalanging ati
Gawe lali margane utama
Yen lara angel tambane
Duh dewa jawata gung
Welasana mring muda iki
Aywa nganti katekan
Praptane kala bendu
Awit urip nora gampang
Mula kudu nastiti ngati-ati
Mapanaken jiwa raga

8. Durma dalam pupuh dandanggula :

Ing lelakon gesanging pra jalmi
Mulat sarira wani angrasa
Amrih padang ing uripe
Urip ing samodra gung
Gampang angel yen di lampahi
Aja pijer nggege mangsa
Gawe sakiting kalbu
Pinda prau ing samodra
Prasasat datan ana kang ngimbangi
Urip dadi tanpa guna

9. Pangkur dalam pupuh dandanggula :

Pangkur iku wujud ngepanging pikir
Wayah mungkur nyawang sarira
Arsa tinimbalan gustine
Pan ancat datan mampu
Lamun iku pepestene gusti
Yen wus titi wancine samya
Pangarepe dadiya pupus
Sera datan suwala
Angoncati kersane Hyang Widi
Sigra ngadeping ngarsa







10. Megatruh dalam pupuh dandanggula :

Sigra kondeg kabehing laku nireki
Darbe drajat lan banda sirna
Awit wus ganti alame
Karsane gusti kang agung
Tangeh lamun yen di oncati
Yen titi wanci gumlewang
Sira mung bisa satuhu
Gya eling waspada
Mumpung mangsih yuswa kang aji
Rina wengi ing dedonga

11. Pucung dalam pupuh dandanggula :

Mori petak kang ginawa mati
Kidung tahlil ngumandang angkasa
Kekes tintrim swasanane
Gumletak layon tan bangun
Ana raga tan bisa tangi
Sarene dadi tontonan
Kang pirsa amari kelu
Sinawang kang wus layon
Datan saget dedongengan malih
Tembang pucung sampun prapta

12. Wirangrong dalam pupuh dandanggula :

Lelimengan rembulan surya wus lari
Ganti crita ngumandang ing rasa
Angrasani dak gesange
Raga sukma pisah sampun
Kanti ninggal crita nyawiji
Dados dedongengan
Rina kalawan ndalu
Pinda pengilone ngagesang
Urip iku tansah titi ngati-ati
Sangu sawon ing ayunan

GEGURITAN “ MACAPAT B “

Pengertian nama-nama tembang macapat dari kelahiran sampai saat meninggal ( lahir, hidup, mati )

1. Dari nama tembang Mijil :

Jroning peteng sangkan paraning dumadi
Kersane gusti jabang bayi Mijil
Sinebut Mijil, metu, uga lahir
Mijil margane jalu uga estri
Mijil ngunduh wohing pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bumi
Dados ponang woding ati
Bapa biyung seneng ing ati
Bapa biyung nggendong rina wengi

2. Dari nama tembang Maskumambang :

Maskumambnag dadi tembang
Nrenyuhake polahe sang ponang
Angidung mocopat ponang di kudang
Guyune sing ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Bapa biyung bungah ati padang
Bapa biyung susah kelangan ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

3. Dari nama tembang Kinanti :

Jabang bayi woding ati
Kinanti kinanten tinuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngreksa peparinge gusti
Rina dumagi ing wengi
Tan pegat piwulang aji
Dupi karsa agama ageming aji
Dados priyayi
Tuladane sagung pasti ing leladan bumi

4. Dari nama tembang Sinom :

Tembang Sinom pangeran katon
Ing rina ing wengi mbabar lelakon
Bayi gede manjing keprabon
Raga gede yuswane maksih enom
Bedane wis ora turu nang pangkon
Pindah laku suryo mengulon
Sak tindake dadi lakon
Sak polahe dadi pitakon
Yawa luput dadi layon

5. Dari nama tembang Dandanggula :
Angen manis lagu puspita
Ngetut lakune samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede si enom salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mula gampang kena reka
Enome pikir gampang kesandung asmara
Dandanggula kang rinonce
Sundul langit kemul mega
Tan mampu ngudar pancadriya
Mung manis-manis kang sinedya
Tan weruh isen isening dunya
Lamun tumindak becik tan pirsa
Dadi menus manggih cilaka

6. Dari nama tembang Asmaradana :

Pepanjange tembang asmaradana
Panjange denarani asmara dahana
Sifat lanang wadon jroning tresna
Padang rembulan pinda yayah rina
Tan waskita rusak jiwa raga
Tan eling welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Kadya lakone Dewi Ratih Komajaya

7. Dari nama tembang Gambuh :

Gambuh iku paribasan gampang nambuh
Banyu bening ora weruh
Jejogetan turut dalan ora ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel laku jujur, gampang misuh
Yen sinebut sakit, wus abuh
Yen turu tangine tan krungu subuh
Kang tinandur tan nana kang di unduh
Bapa biyung sambat sora ….. aduh

8. Dari nama tembang Durma :

Nandur saka tata krama
Dur iku duratmaka, duraka
Dur iku dursila, durjana
Dur udur tan animbang rasa
Dur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa
Si enom dandanggula sinedya
Lali wus kelon asmaradana
Lali wangsiting wong tuwa
Werdine gambuh lan durma
Amelet si enom ing marcapada
Pan mangkana ingaran kerata basa

9. Dari nama Tembang Pangkur :

Yen kesandung moleh mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku werdi macapat dudu turu nglindur
Urip ngangsu banyu bening sumur
Hang rasa pakarti laku tinandur
Yen lagi catur mungkur
Eling tuwa eling pangkur
Ngepange pikir arep mungkur
Cilakane tan uwur lan sembur
Kelangan aruming pitutur
Deleg-deleg tan weruh dalane kubur

10. Dari nama tembang Megatruh :

Ana pegat tan aruh-aruh
Ana pegat tan ana sing weruh
Wit banda uwoh dosa tan wanuh
Tan eling dongenge Nabi Nuh
Tan mampu ngudar kawruh
Uripe jroning rasa, trenyuh
Dupi emut mring kidung megaruh
Wiwit sinom tekan gambuh
Alam batin manggih mungsuh
Jroning urip tan kerso wanuh
Pegate raga sukma kisruh
Sukma lunga tan ana sing weruh
Gara-gara tan ngersakke dawuh

11. Dari nama tembang Pucung :

Surya suntrut kudung mendung
Ana pitakon padange wurung
Ana gela, gelane bapa biyung
Kang gela kepetak linglung
Kang tuninggal deleg-deleg bingung
Raga ketata mori petak dadi kudung
Jroning peteng sepi ing kidung
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan pirsa raga wus suwung
Pucung werdine gempita agung
Pucung iku pocong werdine agung

12. Dari nama tembang wirangrong :

Wektu ngancam dina putus layon
Sambat sapa yen kadung kepetak ngerong
Mlarat sugih, sing pangkat apa maneh garong
Nora mandang drajating uwong
Wirang wus jroning rong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar kebak ing lakon
Jagat gumelar karsone Hyang Manon
Pan mangkono werdine wirangrong

GEGURITAN “ MACAPAT A “

Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung

Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan

Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya
Ma ga bha tha nga

“ BUMI KHATULISTIWA “

Tan mandeg lakune dina
Jroning tahun rongewu sanga
Jroning sangang puluh dino
Wiwit saka sandal jepit
Tumekane sepatu Itali
Ombyake mburu kekarepan
Ngungkuli mlayune ombak segara

Tan mandeg lakune suryo
Pinda durjana konangan
Mlayune sipat kuping
Rumangsane wis paling sekti
Rumangsane wis paling pinter
Umpamakno sona rebutan balung

Tan mandeg lakune wengi
Sing mlaku wis kesel
Opomaneh sing mlayu
Seng mlarat kelangan ragat
Sing sugeh kelangan banda
Ati kemitir mbedah nelongso
Ati nagis ing tengahing sepi
Lingak-linguk kabeh wis sirna

Tan mandeg lakune rembulan
Tan mandeg nyawang lintang
Keduwung tibo mburi
Kabeh wis di lakoni
Lara ati sambat gusti
Iku yen tiba waras
Lha nak edan …?
Jejogetan turut dalan
Rumangsane wis dadi raja
Rumangsane turu nang dipan kencana
Bareng nglilir
Jebul turu nang tritis toko